Sebagai tukang kayu walaupun belum profesional saya kira pengetahuan ini bisa membantu untuk mengatasi masalah pada waktu gergaji tangan 'dianggap' tumpul atau memang perlu ditajamkan.
Kelurusan Bilah gergaji
Bilah gergaji harus benar-benar lurus tanpa bengkok sehingga pada waktu gerakan menggergaji garis potong yang akan dihasilkan terjaga ukurannya dan tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong ataupun menarik gergaji tidak terlalu besar, terutama pada waktu garis potong sudah memiliki kedalaman tertentu. Bilah gergaji yang bengkok bisa berakibat garis potong menjadi lebih besar dan hasil gergaji tidak halus/rata.
Barisan Mata Gergaji
Pengasahan harus memperhatikan hasil akhir pada posisi mata gergaji. Semua ujung mata gergaji harus terletak pada satu garis lurus dengan sekecil mungkin toleransi. Begitu pula dasar sudut mata gergaji juga harus tetap berada pada satu garis lurus.
Ketidakrataan posisi barisan mata gergaji berarti tidak semua mata gergaji bekerja maksimal. Hanya mata gergaji paling tinggi yang bekerja memotong kayu. Situasi ini membuat penggergajian lebih berat dan lebih lama. Juga bisa membuat gergaji lebih cepat tumpul terutama pada mata gergaji tertinggi.
Ruang Gerak
Jika diamati dari dekat anda perhatikan bahwa semua mata gergaji bengkok, mempunyai sudut tertentu dari bilah gergaji. Dan susunannya selalu berbanding sama. Misalnya mata gergaji urutan genap akan bengkok ke kiri dan mata gergaji urutan ganjil bengkok ke kanan. Sudut ini juga tidak ditentukan secara acak. terdapat alat khusus untuk mengatur sudut mata gergaji yang disebut Gripper (paling tidak itu istilah yang saya ketahui).
Gripper membengkokkan mata gergaji satu persatu sehingga terdapat ruang gerak untuk bilah gergaji pada waktu gerakan menggergaji. Lebih besar sudut yang dihasilkan lebih besar lebar garis potong pada kayu.
Mengapa ini perlu?
Apabila sudut mata gergaji terlalu kecil pada lebar bilah gergaji akan membuat bilah gergaji terjepit pada waktu gerakan menggergaji dan karena besarnya gesekan antara bilah gergaji dengan sisi kayu yang dibelah/dipotong sehingga timbul bekas hitam seperti terbakar atau mengkilap yang bisa membuat proses finishing kurang memuaskan.
Sumber : http://www.tentangkayu.com